Minggu, 22 Maret 2009

Wahai Syaikh...Tidakkah Engkau Takut Adzab Allah? (Lanjutan)

Setelah muncul artikel yang diposting di eramuslim.com (sebagaimana telah kami nukilkan sebelumnya) berkaitan dengan kunjungan rahib-rahib Yahudi ke kediaman Syaikh Yusuf al Qaradhawy, semoga Allah memberinya petunjuk, muncul beberapa posting di berbagai forum dan mailinglist yang sampai informasinya kepada kami tentang takwil para fanatikus Syaikh Yusuf al Qaradhawy ini mengenai sikap beliau tersebut.


Bagi yang memahami polah tingkah Syaikh Yusuf al Qaradhawy selama ini, maka sikap beliau ini tidak asing, bahkan sikap beliau ini hanyalah sebuah pucuk dari gunung es yang bernama “Sikap Persaudaraan Dengan Orang-Orang Kafir”. Ideologi yang seirama dengan ideologi “Wihdatul Adyan (Penyatuan antar Agama)” ini diwarisi Syaikh Yusuf al Qaradhawy dari tokoh idolanya yakni Syaikh Hasan al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin.

Syaikh Yusuf juga memaparkan beberapa kalimat tentang tidak adanya permusuhan antara Muslim dan Yahudi padahal dalam Al- Qur'an Allah Berfirman:

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. [al Maidah:82]

Dalam permbicaraannya yang lain bersama para Rahib yahudi itu Shaikh Yusuf juga mengatakan bahwa Muslim dan Yahudi sama - sama pengikut dua agama Ibrahim padahal Allah berfirman:

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67)”

“Sesungguhnya orang yang paling berhak terhadap Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini, beserta orang-orang yang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 6)”


“Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nashrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nashrani. Katakanlah : “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya”, Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah : 140)”


Sungguh sangat disayangkan beberapa perkataan beliau padahal beliau adalah seorang Cendikiawan Muslim di dunia.

Saudaraku- saudaraku kita bisa mengambil pelajaran yang berharga dari semua ini dan sebenarnya yang harus kita lakukan adalah menguatkan Aqidah kita agar tidak melakukan perbuatan yang seperti dilakukan olehnya dan semoga Allah memberi kekuatan Iman kepada kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar